Pengembangan Web Mash-Up Promosi Wisata Dan Budaya Desa Kampung Anyar Dengan Perlindungan Nilai Lokal Melalui Content Curation
DOI:
https://doi.org/10.33005/jifti.v1i2.14Keywords:
content curation, mash-up, objek wisata, budaya lokalAbstract
Banyuwangi saat ini telah bertransformasi menjadi tujuan pariwisata yang mendunia. Ini dapat dilihat dari semakin meningkatnya kunjungan pariwisata di Banyuwangi baik dari wisatawan domestik dan mancanegara. ecotourism digunakan sebagai Strategi pengembangan pariwisata didesa Kampung anyar dengan memberdayakan masyarakat dari wisata alam dan budayanya. Promosi wisata dan budaya yang telah dilakukan seperti ulasan berita, artikel dan video banyak ditemukan dengan melalui internet dari ulasan-ulasan di blog pribadi, web, portal, youtube, ataupun berbagai media sosial yang menjadi rujukan wisatawan untuk datang ke destinasi wisata di Desa Kampung Anyar. Tetapi tidak semua ulasan di internet memberikan informasi yang akurat, menjelaskan lengkap atau mengangkat lebih dalam keaneragaman wisata dan budaya lokal yang dikaitkan dengan aktivitas yang menguatkan nilai lokal seperti kegiatan adat masyarakat, pesta kuliner lokal, pentas musik tradisional, penunjuk wisata, berita terkini mengenai pengalaman wisatawan dari sosial media. Hal ini dapat melemahkan dan mengaburkan identitas masyarakatnya sebagai pemilik adat, wisata dan budaya lokal sehingga kurang mendukung implementasi strategi pariwisata. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka dalam penelitian ini dikemukakan solusi dalam pengembangan promosi wisata dan budaya berbasis web dengan melindungi nilai lokal melalui metode content curation. Metode ini dapat menjadi filter dan kurator informasi pariwisata khususnya di desa kampung anyar yang banyak tersebar di internet yang bertujuan untuk memberikan informasi yang baik dan benar kepada wisatawan dengan mengintegrasikan berbagai aktivitas yang menguatkan nilai lokal dengan informasi yang relevan mengenai pariwisata melalui pengembangan situs web mash-up berbasis content curation sebagai pelindung identitas wisata dan budaya lokal.